Komisi IX Pantau Peredaran Pangan di Kota Bogor
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI dengan Wali Kota Bogor Foto : Angga/mr
Komisi IX DPR RI memandang perlu untuk melakukan pengawasan peredaran makanan dan minuman pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri Tahun 1440 Hijriyah ini. Pasalnya, pada tahun 2018 lalu, terkait intensifikasi pengawasan Ramadan, terdapat temuan sekitar 28 miliar produk makanan dan minuman yang berisiko, seperti kadaluwarsa.
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi (F-Demokrat) mengatakan pengawasan ini sangat diperlukan karena pada bulan Ramadan pangan adalah hak mutlak yang diperlukan masyarakat. Ia menegaskan bahwa hal ini menjadi fungsi negara untuk melindungi rakyat yang diimplementasikan dengan membuat sistem penyelenggaraan pangan.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Ramadan memberikan berkah tersendiri bagi para penjual makanan. Dan juga maraknya penjaja makanan di Bulan Ramadan ini tak lepas dari tingginya permintaan masyarakat,” ujar Dede ketika memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI dengan Wali Kota Bogor beserta jajarannya di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/5/2019).
Di sisi lain, Dede berujar tingginya permintaan ini biasanya dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan pangan ilegal, kadaluwarsa, maupun mengandung bahan berbahaya. “Intensifikasi pengawasan pangan selama Ramadan dan menjelang Lebaran dilakukan karena momen ini kerapkali dimanfaatkan oleh pelaku tak bertanggung jawab untuk menjual produk yang tidak memenuhi syarat keamanan dan mutunya,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi niat baik Komisi IX DPR RI untuk mengingatkan Pemerintah Kota Bogor agar terus waspada terhadap peredaran makanan, minuman serta kosmetik. Ia menambahkan bahwa kesehatan masyarakat di Kota Bogor menjadi yang utama baginya ketika dipercaya kembali untuk memerintah di periode kedua.
“Ini konteks kunjungan Komisi IX terkait kualitas kesehatan makanan di Bogor. Ini yang urgent di hari-hari menjelang Lebaran. Pertama urusan takjil, urusan parsel, urusan promo kosmetik orang yang ingin tampil kinclong menjelang Lebaran dan lain-lain kan makin banyak. Nah ini kita diingatkan coba turun lagi, untuk sama-sama koordinasi lagi,” sebut Bima.
Dalam kunspek ini Dede Yusuf yang juga didaulat sebagai Ketua Tim Kunspek didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay (F-PAN) dan beberapa Anggota Komisi IX DPR RI, antara lain Dewi Aryani (F-PDI Perjuangan), Dewi Asmara (F-Golkar), Andi Fauziah Pujiwatie Hatta (F-Golkar), Nova Riyanti Yusuf (F-Demokrat), Aliyah Mustika Ilham (F-Demokrat), dan Mafirion (F-PKB). (er/sf)